Pidato Obama

Sejak meletusnya krisis ekonomi global 2008, reformasi keuangan menjadi salah satu topik hangat masyarakat AS. Dalam pidatonya yang disampaikan di New York kemarin (22/4), Presiden AS Barack Obama kembali mengimbau reformasi keuangan. Sementara itu, pertikaian antara Partai Demokrat dan Partai Republik mengenai RUU reformasi keuangan nampaknya mengecil, sehingga semakin besar kemungkinan diterimanya RUU itu. Akan tetapi, para analis menunjukkan, walaupun pelaksanaan reformasi keuangan sudah menjadi kesepakatan pemerintah dan oposisi AS. Namun bagaimana mendorong maju reformasi itu masih merupakan satu proses yang rumit.

Dalam pidatonya di Copper Union College, New York, Obama menunjukkan, karena kelalaian Wall Street, ekonomi AS nyaris terjerumus ke dalam resesi kedua kalinya. Untuk menghindari krisis ekonomi yang serupa, Obama akan mendesak peluncuran reformasi keuangan. Bila tidak, ekonomi AS akan kembali mengalami krisis. Obama menambahkan, reformasi keuangan akan membatasi skala bank, dan mengintensifkan pengontrolan terhadap transaksi spekulatif dengan risiko tinggi. Dikatakannya, reformasi itu tidak hanya akan memungkinkan keuangan AS terhindari dari terpaan krisis, tapi juga akan membuat sektor keuangan AS lebih sehat dan lebih kompetitif. Sementara itu, reformasi keuangan akan meningkatkan transparansi pasar keuangan secara besar-besaran, khususnya transparansi produk sampingan. RUU reformasi keuangan juga akan mengintensifkan perlindungan terhadap konsumen di pasar keuangan, dengan memberikan hak lebih banyak kepada para investor, agar pemegang saham mempunyai hak suara akan gaji eksekutif senior perusahaan.

Ini adalah kedua kalinya Obama mengimbau reformasi keuangan sejak tahun 2008. Belakangan ini, pertarungan mengenai reformasi keuangan antara Partai Republik dan Partai Demokrat berlangsung semakin seru dan rumit. Pejabat-pejabat senior AS berturut-turut mengimbau reformasi keuangan. Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dalam sebuah artikelnya yang dimuat di Washington Post menyatakan keharusan melaksanakan reformasi keuangan. Ketua Komisi Cadangan Federal AS, Ben Bernanke ketika memberi kesaksian dalam sidang Dewan Perwakilan menegaskan, bangkrutnya Rayman Brothers adalah akibat kurangnya pengawasan dan pengelolaan sektor keuangan. Untuk menghindari peristiwa serupa, hendaknya meningkatkan pengawasan dan pengelolaan sektor keuangan. Sebagai permulaan "perang" terhadap Wall Street, Komisi Sekuritas AS baru-baru ini mengajukan tuntuan terhadap Goldman Sachs dengan tuduhan melakukan penipuan, dan mulai menyelidiki 19 bank besar di seluruh negeri. Di samping itu, Komisi Pencari Fakta Krisis Monter di bawah Kongres AS juga akan menyelesaikan penyusunan laporan penyelidikan mengenai penyebab terjadinya krisis ekonomi.

Analis menunjukkan, dewasa ini adalah saat yang sangat menguntungkan bagi reformasi pengawasan dan pengelolaan sektor keuangan, karena akan menimbulkan terpaan yang relatif kecil terhadap perekonomian AS yang semakin stabil dewasa ini. Apalagi pada saat semakin mendekatnya pemilihan umum sela Kongres pada akhir tahun 2010. Baik Partai Demokrat maupun Partai Republik perlu bertindak sesuai kepentingan masing-masing. Kini, masalah reformasi keuangan yang menjadi topik hangat masyarakat sudah tentu menjadi sasaran kedua partai tersebut.
Pidato Obama Pidato Obama Reviewed by Liliana Rambawes on 2:42:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.